Rabu, 14 Mei 2008

kunjungi wordpress saya aja ya.....

silahkan kunjungi wordpress saya aja ya....
saran, kritik, hujatan, hinaan, curahan kasih sayangnya diharapkan...
tuk yang dah mencurahkan kasihnya: Sobat Daeng Limpo dan Hamba Allah Pecinta Rasulullah yang non-ahmadi, semoga Allah memberkahi.

wassalam yang amat lemah

http://qaryatisyahin.wordpress.com/

Selasa, 13 Mei 2008

Ghairah tuk Bai’at….

Sejak teleponan itu, aku gak berani istikharah dan do’a macem2. Tapi dalam hatiku setiap saat, aku percaya Allah Maha Mendengar, dan aku mengucapkan kata2 yg diajarkan Budi. Dan yang timbul, aku sangat ingin bai’at. Semakin dekat hari ku tuk balik ke kampong, semakin ingin aku cepat bai’at. Klw bisa sebelum pulkam.

Kita kopi darat lagi, mo mulangin dan mbahas buku2 yang kupinjam.

“kayake isinya bisa diterima semua ma gw Bud, gw pengen bai’at….”

“hehehe…. Jangan cepat2 ngambil keputusan. Sulit jadi ahmadi, dihina, dicacai, dimaki, mungkin lo bakal dijauhi ma lingkungan dan keluarga, dikucilkan dalam pergaulan. Apalagi kewajiban yg harus lo laksanakan klw dah bai’at, berat…..”

“Kewajiban apa?” trus Budi ngeluarin kaya kertas kuitansi, ada kolom2 sekitar 10 poin gitu, setiap poin ada jumlah nominal yg beda2. POin ini 500, poin ini 20.000, poin ini 3.500, totalnya sekian sekian.
“Liat berapa banyak item yg mesti lo tunaikan, berapa banyak duit yg mesti lo keluarin tiap bulan, nah…. Susah khan…..berat… tapi kita bayar semampu kita aja. Kaya gw mahasiswa, yg gw mampu bayar canda Cuma 5.000/bulan, tapi ada ahmadi kerja di BUMN dia bayar candah ratusan ribu, bahkan jutaan perbulan”

Aku manggut2 “tapi aku tetap mo bai’at, aku akan usahakan membayar apapun yg diperintahkan”

“Jangan tergesa-gesa… pikir2 dulu…”

“aku mau pulang kampong Bud. Aku takut di jalan kecelakaan, sedang aku belum bai’at”

Budi tertawa… “kapan mo pulang ke Padang?”

“Minggu ini juga, ayolah Bud… bawa aku ke Masjid lo, aku minta dibai’at…”

“Gini aja dech….” Budi mengeluarkan 1 berkas kertas. “Ini alamat ahmadiyah di seluruh belahan dunia, jadi dimanapun kamu berada, mo di Padang, di Medan, di Belanda, lo cari alamat ini. Jadi di perjalanan nanti lo bisa mikir2 lagi. DI kampong nanti setelah ketemu keluarga, kamu bisa nanya diri sendiri, siap nggak untuk jadi lain dari yang lain, siap gak melepas dan dilepaskan oleh keluarga, siap gak melaksanakan kewajiban ini itu, siap gak mengorbankan jiwa dan harta tuk kepentingan Islam, okay….”

Aku cuma senyum, rada kecewa, karena saat itu aku betul2 semangat tuk bai’at.

Do’a Gilaku…..

Buku-buku yang diberikan Budi a.l : Pertumpahan Darah atas Nama Agama, Bai’at, Kristen dari Kenyataan ke Khayalan, Isa dari PAlestina ke Kashmir, Tiga Masalah Penting, Apakah Ahmadiyah itu, Da’watul Amir, Ajaranku, BAhtera Nuh, apalagi ya….. VCD Selayang Pandang, Kaset Syair (nasyidnya ahmadiyah)

Semuanya kulahap, ada biografi Hadrat Mirza Ghulam Ahmad (HMGA) but in English, adalagi satunya ttg wahyu gitu dech.. in english juga, keduanya aku gk sanggup baca, heehhe….

Yang lucunya, ponakanku yang kls 2 SD, suka dengerin syair/nasyid ahmadiyah. Dia bilang “aneh ya Tan musiknya…tapi enak…” Gak pernah nyangka aja. Dari bayi dia paling suka musik2 Evergreen, Beautiful Love Song, music jadul2 gitu = bapaknya. Dia baru bisa tidur, klw dah denger “Du – Rythem of the Rain – Regret – Carol” musik2 gitu dech.

Seminggu Budi nelpon 2-3 kali, kita ngobrol apa aja, pokoke gk pernah kehabisan bahan. Tentang skyzoprenia, ttg orang gila n sakit syaraf lainnya. Kali lain nelpon mbahas gay, homo, lesbi, dll. Kali lain nelpon masalah anak2, pokoke ada2 aja topiknya.

Akhir telepon Budi selalu berpesan “Banyak do’a Qory… istikharah, do’akan “Ya Allah kalau memang Mirza Ghulam Ahmad pendusta dan jemaat ini tidak Kau ridhoi, hancurkan dan lenyapkan jemaat ini dari muka bumi, kalau memang MGA Nabi yang benar dan Engkau ridho dgn jemaat ini, mudahkan jalanku tuk berada di dalamnya.”
Dasar aku bandel, aku istikharah, tapi isi do’aku “Ya Allah, kalau MGA dan jemaat ini emang benar, tolong beri aku tanda-tanda, beri aku pekerjaan, sehingga aku tetap di Jakarta, karena Ibu udah bilang, klw akhir bulan ini gk dapet kerjaan, pulang kampong aja”

Do’aku tak terkabul…. Aku belum juga dapet kerjaan… Budi nelpon…dan kita bahas isi do’aku hehehe….
Dia kaget (dan aku ngebayangin, pasti dia lagi geleng2 kepala sambil lidah berdecak2 ck..ck..ck… seperti kita kesel sama anak yang bandel getho lo…)

“Kenapa kamu begitu berani sama Allah…. kamu menantang Allah….. seperti kamu perlakukan anak kecil, klw kamu pinter, rajin belajar, juara kelas, ntar di kasih hadiah sepeda. Kamu berani memperlakukan Allah seperti itu…..”

Aku meringis….. dah mo nangis… untung kita ngobrol di telepon, jadi yang keluar suara tawa yg tercekik.

“Jangan permainkan Allah Qori…..kita cuma hamba yg hina dina”

“AstagfirullahalAzhiim…” aku istigfar…

“nggak berani lagi Bud… thx dah nyadarin aku…”

“satu hal… dan aku sudah merasakan, kalau kamu sudah masuk jemaat ini, kamu akan merasa Allah itu amat dekat, pertolonganNya amat dekat, kasih sayangnya sangat berasa, kamu akan menemukan keberkahan berlimpah, keajaiban dalam pengalaman ruhani”

Sabtu, 10 November 2007

2001 awal perkenalan

April 2001 aku wisuda

Juli 2001 aku ke Jakarta, dan bekerja di Trading milik org Mali di Tanah Abang.
Aku asyik masyuk internetan

Bulan apa ya… Agustus/September… aku dan Abangku Yassir main ke kost-an Zulfikar, pegawai kantor Bupati Tanah Datar (temen akrab abangku, Kurnia). Di kost-an Zulfikar, kita ngobrol lama, makan, terus aku bongkar2 rak bukunya, dan ada brosur itu, dari LPPI, ttg kesesatan Ahmadiyah. Itu brosur disuruh bawa oleh Zulfikar sambil berpesan: hati2 klw ketemu sama anggotanya, jgn sampe terpengaruh!

Desember 2001, kontrak kerja berakhir, aku makin sibuk internetan

JAnuari 2002, kenal seseorang di chatting

Obrolan saat itu kira2 seperti ini:

“Nabi Isa, sekarang dimana sich?”

“di langit, khan waktu dia dikejar2 ama tentara Romawi, Allah ngangkat dia ke langit, trus muridnya Yudas yg berkhianat yg ditangkap, disalib”

“Jadi Nabi Isa di langit? Itu khan sekitar 1500-an tahun yg lalu, ngapain dia di langit ribuan tahun, masih hidup gak?”

“waduh susah dijawab, itu kuasa Allah”

“NAbi Muhammad skrg dmn?”

“yg jelas beliau dah meninggal, dan dikubur di Madinah”

“mulia-an mana ya? NAbi Isa apa Nabi Muhammad? Nabi Isa masih hidup di langit, Nabi Muhammad dah mati dikubur dalam tanah”

Aku panas, tapi gak tahu mau jawab apa, aku curiga, nich org Kristen pasti. Ingatan kembali zaman kuliah, apa aku mau di-injil-i lagi?

“gini aja, kita copy darat aja dech…”

“okay…”

Pada hari yg sudah ditentukan, kita ketemuan di Blok M, depan t4 kursus computer, sekitar jam 7 malem. Budi, anak gaul, jeans, T’Shirt, jaket, tas ransel yg kayanya penuh banget.
Ngobrol ngalor ngidul, pembukaan, gak ada kekakuan, semua mencair. Budi luwes dalam bergaul. Asyik, wawasan luas.

“jadi nurut kamu NAbi Isa dmn?”

“yg jelas udah mati la… khan ada firman Allah “telah berlalu sebelum kamu Muhammad, para Rasul” itu artinya Nabi2 sebelum Muhammad sudah mati semua”

“yang diangkat ke langit siapa?”

“ya nggak ada, yg dikejar NAbi Isa, yg ditangkap Nabi Isa, yg disalib Nabi Isa, sudah sunatullah setiap NAbi menghadapi ujian, dan Allah akan menolong para Rasulnya. NAbi Isa dikira mati ama tentara romawi, diturunkan dari Salib, kemudian murid NAbi Isa Yusuf Arimatea dan Mariam Magdalena, membawanya dalam gua, disembuhin di situ, terus mereka lari, ke Afganistan, Pakistan, India, sampai ke Kashmir, di Kasmir ini Nabi Isa meninggal dalam umur 120 tahun. Ada makamnya ampe sekarang.”

“sapa yg nemuin makam tersebut?”

“Mirza Ghulam Ahmad…”

“Ha…! Lo pengikut Mirza Ghulam Ahmad ya? Lo Ahmadiyah ya?!

“iya…. So..? lanjut diskusi, atw lo ahmadi phobi sehingga persahabatan kita harus berakhir di sini?”

“hahaha… jgn gitu, gw open minded koq… lanjut aja… gini aja gw pernah baca brosur LPPI, sekalian aja gw konfirmasi ama lo ttg isinya”

“okay…”

“1. Syahadat Ahmadiya apa? “

“Asyhadualla illa ha illAllah, waash hadu anna MuhammadarRAsullAllah.”

“gak ada sambungannya?”

“Gak ada, MGA (Mirza Ghulam Ahmad) menyatakan dari semua NAbi yg diturunkan ke bumi, cuma Nabi Muhammad yg punya syahadat.

Klw lo pernah belajar agama: trus guru agama pernah bilang, waktu zaman NAbi Musa syahadatnya “asyhadualla illa ha illAllah, wa Musa RasullAllah” atau zaman Nabi Ibrahim syahadatnya “asyhadualla illa ha illAllah wa Ibrahim RasullAllah”

MGA berpendapat NAbi-nabi/Rasul-rasul selain Muhammad SAW tidak punya syahadat. menurut MGA hanya NAbi Muhammad yg punya syahadat, semua nabi yang lain, Isa, Musa, Ibrahim, Nuh, Adam, syahadatnya sama, yaitu: Asyhaduallailla ha illAllah, waash hadu aana MuhammadarRAsullAllah. Karena Nabi Muhammad adalah penghulu para NAbi/Rasul.

“2. Apa benar MGA ngaku dia Nabi yg ke-26?”

“MGA tdk pernah ngaku dia Nabi yg ke-26. Menurut MGA, berdasarkan firman Allah dalam AlQuran, Allah menurunkan setiap 100 thn seorang NAbi, jadi ada sekitar 250 ribu Nabi yg sudah diturunkan Allah SWT.”

“3. Katanya Ahmadiyah naik haji bukan ke Mekah, kmn ya?? Ke INggris apa ke Pakistan gitu?”

hahaha…. Org ahmadiyah tetap naik haji ke Mekah, Cuma Rabithat Al Islami, nganggap ahmadiyah kafir, sesat, klw ketahuan kita ahmadiyah, biasanya pemerintah Arab gk ngijinin org Ahmadiyah naik haji, ke iNggris, ke Pakistan, setiap tahun org Ahmadiyah emang punya acara, namanya Jalsah Salanah. Berkumpul, silahturahmi, sambil mendengar ceramah2. Ada Jalsah Salanah tingkat daerah, tingkat provinsi, tingkat Negara, tingkat dunia di Rabwah, Pakistan”

“jadi ini kaya JAmbore, ada cabang, daerah, nasional, dunia”

“:)”

“Org Ahmadiyah nganggap non-ahmadi kafir ya? Org ahmadi gk boleh nikah ma non-ahmadi?”

klw lo ke Arab, lo akan dengar kata2 kafir sering disebut. Kafir itu artinya inkar. Klw anak disuruh bayar uang sekolah, eh duitnya malah dipake buat bersenang2, nich anak disebut kafir, karena inkar ma perintah ortunya. Kafir artinya bukan berarti keluar dari Islam saja. Klw kamu inkar sama Allah SWT, sama Nabi Muhammad, inkar sama Al Quran, itu artinya kamu kafir (keluar dari Islam)

Org-org di luar ahmadi yg percaya ma Allah SWT, percaya ma Rasulullah, percaya ma Al Quran, maka kami org Ahmadiyah gak bakal berani menyebut org itu kafir (keluar dari Islam), ada firman Allah di Al Quran, hanya Allah yg tahu seseorang beriman atau tidak, jadi hanya hak Allah saja men cap seseorang itu kafir atw bukan, mencap seseorang kafir, bukan hak manusia”

Waduh kita diskusi banyak juga…. Budi kemudian ngeluarin isi tasnya, busyet…..! sekantong besar buku-buku tentang ahmadiyah. Itu buku2 ku bawa pulang

………… bersambung

selangkah demi selangkah

Tahun 2000-an pertengahan

Aku yg akrab ama anak2 HMI dan PKS, hobby baca Sabili
Sabili edisi Juli kali ya, berjudul “Menggulung kesesatan Ahmadiyah”
Covernya foto Khalifah ke 4 Ahmadiyah

Aku dipinjemin Sabili oleh RAtna, pas lagi main ke rumahnya
Kutatap foto Khalifah ke 4 Ahmadiyah yg lagi salaman ama Amin Rais, wajah Khalifah putih, bersinar, bajunya putih2, auranya tulus, rendah hati, senyumnya maniz, lucu, jenggotnya dah putih semua, pokoke ni KAkek koq ganteng dan tulus banget.

Ingatanku melayang ke Syakni waktu SMA klw 1, klw ada Ahmadiyya kita usir, kita kejar, kaya ngusir anjing, kaya buru babi.

WEKS!!

Gak ada terpancar wajah penipu pada wajah Khalifah, hanya wajah yg bersinar…tulus…

lepas dari NII

Merasa Lepas dari NII

Aku masuk HMI, tahun ke dua, jadi 1997. Tahun pertama aktif di Liqo’ nya PKS.
Selesai MOP HMI, lanjut ke Latihan Kader II. Disinilah….. aku diasah untuk Kritis dan Logis.
Aku mulai mempertanyakan NII, knapa namanya Negara Islam Indonesia? Gmn klw org Malaysia, Philipina, Kanada, Amerika mo masuk NII. Sedangkan NII sangt nasionalis sekali. Emang org Amrik mau gitu ada embel2 Indonesia nya.

Sedangkan Islam sangat Universil, Islam sesuatu yg bisa diterima oleh siapa saja, apapun kewarganegaraannya, warna kulitnya, sukunya, dari planet apapun dia berasal, Islam bisa masuk kmn aja.

Salah seorang petinggi NII, pernah ngasih pengajian, terus kita mbahas jodoh. Seorang temanku pacaran dgn bukan NII. Jadi petinggi ini berkata: “pacaran koq ama Kebo?”
Jadi, NII menganggap org yg di luar NII adalah kebo, binatang ternak, bahkan lebih rendah lagi, anjing, babi.

Sedangkan aku pernah baca firman Allah intinya kutangkap seperti ini: “janganlah kamu menghina ibadah org lain, sesembahan org lain, boleh jadi kamu jg diperlakukan seperti itu”
Dan apa yg dilakukan petinggi NII tersebut…. Gk islamis bgt. NAbi Muhammad pernah dilempari batu, dilempari kotoran manusia, tak satu kata pun keluar dari mulut beliau, hinaan untuk org tersebut.

Demikianlah, kenal HMI, ikut LK-II, menyadarkan aku, aku dah salah bai’at ke NII. Tapi aku tetap berterima kasih pada NII, yg membawa perubahan signifikan padaku. NII bikin aku mantap berjilbab. Kasih saying sesame org NII patut diacungi jempol, persaudaraaannya hangat dan kuat, dan mantap.

Ada keindahan yg kurasa di NII. KEindahan ini yg kuingat ketika aku sedang diinjili oleh org GKII. Keindahan pergaulan dgn org2 GKII yg hangat, gak bisa menyamai keindahan saat ku bergaul dgn org2 NII.

semester pertama kuliah aku di-injil-i GKII

Saat kuliah di IKIP Medan 1996

Semester pertama aku numpang di tempat Bu Bijadi. Pak BIjadi teman akrab Ayah di TNI. Di rumah itu tinggal aku, Bu Bijadi, anak2nya Betty dan Iyut. Kami ber-4 cewek semua. Akhir semester I, sekitar November 1996, Bu Bijadi n anak2 ke Pekanbaru. Aku disuruh njagain isi rumahnya.

Desember 1996, Bu Bijadi bilang gak balik lg ke Medan, tlg semua brg dipack, kirim ke rumah ortunya di Binjai (kota di pinggiran kota Medan). Aku sibuk nge-pack. Satu persatu penagih utang dating, Bu Bijadi byk utang. Satu persatu brg2 berharganya ku kasih ke penagih utang.
Suatu hr ada seorang Kristen, seorang perempuan 40-an. Sebut aja Ibu Kristin, gereja GKII. Kita ngobrol asyik, lama, mbahas keluarga Bijadi dan utang2nya. Aku kemudian masak indomie tuk makan kami berdua. Dia muji-muji aku, aku ramah, masakan ku enak, aku tulus, baik hati dsb…… dan aku terlena.

Dia ngajak main ke rumahnya. 2 hr kemudian pulang kuliah aku ke rumahnya. Suaminya tentara dan udah meninggal. Dia punya seorang anak lelaki kecil, Joshua. Ibu Kristin ngasih aku kaset anak menteri agama RI masuk Kristen. Pas lagi muter kaset-kaset lain (org2 islam yg masuk Kristen) anaknya Joshua, sekitar 4-5 tahun, meluk aku dari belakang.

Ibu Kristin sibuk muji aku lagi, penyayang, dan disayang anak2, cepet akrab, dll…. Bikin kupingku kembang kempis. Eh salah, biasanya kembang kempis hidung ya?

Aku pulang, nyetel kaset anak menteri agama tersebut. Suara lelaki di kaset rada cadel. Terus dia ngaji, jelas banget, gak bisa ngaji, tajwidnya salah2. Kesimpulannya kaya na itu cm kaset yg direkayasa.

Beberapa hr kemudian Ibu Kristin dtg lagi, aku diajak ke perpustakaan GKII, dipinjemin buku2: tentang keaslian Injil, org Islam (org Lebanon) masuk Kristen, ada beberapa lagi yg aku lupa, terus injil. Saat itu aku dibawa masuk dalam gereja GKII yg ada di SImpang Limun Medan.
Yg hadir di gereja, semuanya pake baju itam putih, yg jelass aku satu2nya yg jilbaber J. Aku duduk agak di tengah, bisa mperhatikan org2 yg di depan dan belakang. Asyik, nyanyiannya sgt menggugah semangat, semua loncat2, kanan kiri, depan belakang, tangan goyang sana goyang sini, ceria.. asyik… ngingetin aku klw latihan Pramuka, ya nyayi2 kaya gini, jiwa jadi bersemangat, beban terasa ringan, klw dah latihan pramuka pokoke rasa mbuncah dech… SALAM PRAMUKA !!!!!

Keluar dari gereja barengan ma yg lain, rame bgt, semua org nyalamin aku dgn ramah, penuh kekeluargaan, rasanya tulus, hangat, nyaman. Aku tersentuh juga..

Tgl 20 s.d 3 januari kita libur kuliah.. aku sibuk berhari2 mbaca buku2 yg dikasi Ibu Kristin, mbaca injil berhari2 sampai tamat. Banyak hal dalam injil, menyadarkan aku, betapa indahnya Islam…. Ajaran Kitab Perjanjian lama ttg haramnya babi, dll, ttg masuk rumah ibadah harus bersuci, ttg pake kerudung, ttg sunat. Ajaran Isa, bahwa dia dtg bukan tuk hapuskan TAurat, sampai kiamat tak setitik pun TAurat akan berubah, dan siapa yg mengikuti ajaran Isa ini, siapa yg mempertahankan ajaran TAurat, umat Islam.

Mbaca Injil membuat aku sering menangis, makin menyadari betapa benarnya Nabi Muhammad SAW, setiap habis Qiyamul Lail, aku menangis terisak, bersujud, dan berdo’a” YA Allah, matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam, aku tidak tahu, knapa aku gak bisa menghindari Ibu Kristin, tapi aku ingin mati dalam Islam ya Illahi, aku lemah…. Matikan aku dalam Islam.

Klw gak salah tgl 23 Desember 1996
Aku pulang kuliah, dah malem, soale, ke perpus terus ke rmh temen, nyampe rumah capek
Tahu2 di teras dah ada nunggu Ibu Kristin, dia bilang dah nyampe dari jam 4.30 tadi, WEKS!!!! Nungguin aku berjam2, sabar bgt. Sekarang dah jam 7.30 malem.

IK ngajak aku ke Pardede Hall, ada acara pengobatan, cuma pake do’a2, org lumpuh bisa jalan, org buta bisa lihat, sakit tumor, kanker bisa langsung sembuh.

Aku capek, dah berusaha njelasin ke IK, tapi dia terus mbujuk…. Akhirnya aku cuma cuci muka, masih pake baju itam-putih, ikut dia ke Pardede Hall. Dan aku kaget, ampir semua org pake itam putih. Beribu-ribu org hadir di sana. Pardede Hall penuh dgn org2 berpakaian itam putih, TV gede2 di pasang beberapa buah di halaman dan di Hall.

Aku rasa melayang2. Aku duduk di kursi deretan ke 2, di tengah, pas depan panggung utama, di depan kayake kumpulan para petinggi GKII, pendeta, dll.

Acara dimulai… ceramah, nyanyi2, nari2, pokoke meriah bgt…
Akhir acara, semua org sakit dibawa ke depan, org buta, org tuli, org lumpuh, sakit tumor, kanker, bahkan ada seorang Ibu berjilbab, katanya sakit rematik kaki, susah jalan. Aku juga disuruh ke depan,

“ayo Dek… maju….!” Kata IK

“gak ah Buk, aku gak sakit apa2 koq”

“rohani kamu sakit… kamu akan sembuh…. Biarkan Yesus ngetuk pintu hatimu, biarkan dia masuk, terima dia….”

Aku bengong…..tapi tetap bertahan tidak mau maju ke atas panggung
Seorang Pendeta bicara dgn penuh smangat, mari berdo’a!! teriaknya
Kita bentuk kelompok 4-4 saling pegangan, komat-kamit, ada yg merintih, teriak, semua pake bahasa yg gak jelas, kaya kemasukan, tapi semua berdo’a dgn kusyuk.

Aku juga berdo’a dgn kusyu” “tahmid, tahrim, takbir, Ya Allah matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam…” mulutku komat kamit, seperti mereka, semakin kuat IK menggenggam tanganku, makin cepat dzikirku”

Ku dengar IK berbisik dekat telingaku” Do’a Dek… Do’a….terima Tuhan Yesus dalam hatimu, biarkan Dia masuk, biarkan Dia masuk…!”

Pendeta dipanggung makin keras, aku gak tahu dia ngomong apa, mungkin doa, masing2 sakit di dekati, yg lumuh diusap kakinya, … kemudian acara Do’a selesai.

Si lumpuh ditanya: “dah bisa jalan” tertatih si lumpuh turun dari kursi roda, berjalan selangkah demi selangkah,

semua org berteriak “HALELUYA!!!”

Si buta ditanya : dah bisa melihat, “aku dah bisa lihat cahaya… dah kelihatan sedikit…!”

Semua teriak “HALELUYA!!”

Yg sakit Tumor di leher, (lehernya tetap bengkak, gak kelihatan mengecil) : “gmn perasaan anda,?” Tanya Pendeta

“saya merasa sehat, saya merasa ringan..”

“HALELUYA..!”

Akhirnya di Ibu berkerudung…

“Gmn perasaan Ibu?” Tanya Pendeta

“rasanya kaki ini ringan, gak terasa sakit lagi..” jawab Ibu

“Ibu menerima Tuhan Yesus?”

“Ya..!” jawab Ibu

“HHAALLEELLUUYYAA..!!!!” Pardede Hall seperti mau meledak, teriakan haleluya nya lebih dasyat dari yg sudah2, malah ada yg sampe menghentak2kan kaki ke lantai

Ntah knp aku menatap Ibu itu sambil bersimbah airmata, terdengar IK berbisik
“Dek, Ibu itu udah 5 kali naik haji lo..”

Temen Ika nyuruh aku ngisi sebuah formulir, nama, alamt, dll, ku isi. Ada pertanyaan, jadwal kosong ku tiap hari apa, jjam berapa, mereka akan dtg ke rumah. Yg jelas tentu utk penginjilan..aku isi aja.

27 Desember 1996, semua brg selesai dipack. Aku ke Binjai nemuin ortu Bu Bijadi, nyerahin kunci rumah ke dia, nyuruh dia ngambil sendiri brg2nya. Sedangkan aku pindah, ke kost baru, deket kampus.
Sejak pindah, aku gak pernah lagi ketemu Ibu Kristin, Alhamdulillah……

Semua ini, pengalaman ini… sangat berharga membuat aku merasa kaya….

Yg jelas hikmah paling paling penting yg kurasakan:
aku sangat mencintai Allah SWT, Islam, dan Rasulullah Muhammad SAW, dan aku siap mati di dalam kecintaan ini.