Sabtu, 10 November 2007

semester pertama kuliah aku di-injil-i GKII

Saat kuliah di IKIP Medan 1996

Semester pertama aku numpang di tempat Bu Bijadi. Pak BIjadi teman akrab Ayah di TNI. Di rumah itu tinggal aku, Bu Bijadi, anak2nya Betty dan Iyut. Kami ber-4 cewek semua. Akhir semester I, sekitar November 1996, Bu Bijadi n anak2 ke Pekanbaru. Aku disuruh njagain isi rumahnya.

Desember 1996, Bu Bijadi bilang gak balik lg ke Medan, tlg semua brg dipack, kirim ke rumah ortunya di Binjai (kota di pinggiran kota Medan). Aku sibuk nge-pack. Satu persatu penagih utang dating, Bu Bijadi byk utang. Satu persatu brg2 berharganya ku kasih ke penagih utang.
Suatu hr ada seorang Kristen, seorang perempuan 40-an. Sebut aja Ibu Kristin, gereja GKII. Kita ngobrol asyik, lama, mbahas keluarga Bijadi dan utang2nya. Aku kemudian masak indomie tuk makan kami berdua. Dia muji-muji aku, aku ramah, masakan ku enak, aku tulus, baik hati dsb…… dan aku terlena.

Dia ngajak main ke rumahnya. 2 hr kemudian pulang kuliah aku ke rumahnya. Suaminya tentara dan udah meninggal. Dia punya seorang anak lelaki kecil, Joshua. Ibu Kristin ngasih aku kaset anak menteri agama RI masuk Kristen. Pas lagi muter kaset-kaset lain (org2 islam yg masuk Kristen) anaknya Joshua, sekitar 4-5 tahun, meluk aku dari belakang.

Ibu Kristin sibuk muji aku lagi, penyayang, dan disayang anak2, cepet akrab, dll…. Bikin kupingku kembang kempis. Eh salah, biasanya kembang kempis hidung ya?

Aku pulang, nyetel kaset anak menteri agama tersebut. Suara lelaki di kaset rada cadel. Terus dia ngaji, jelas banget, gak bisa ngaji, tajwidnya salah2. Kesimpulannya kaya na itu cm kaset yg direkayasa.

Beberapa hr kemudian Ibu Kristin dtg lagi, aku diajak ke perpustakaan GKII, dipinjemin buku2: tentang keaslian Injil, org Islam (org Lebanon) masuk Kristen, ada beberapa lagi yg aku lupa, terus injil. Saat itu aku dibawa masuk dalam gereja GKII yg ada di SImpang Limun Medan.
Yg hadir di gereja, semuanya pake baju itam putih, yg jelass aku satu2nya yg jilbaber J. Aku duduk agak di tengah, bisa mperhatikan org2 yg di depan dan belakang. Asyik, nyanyiannya sgt menggugah semangat, semua loncat2, kanan kiri, depan belakang, tangan goyang sana goyang sini, ceria.. asyik… ngingetin aku klw latihan Pramuka, ya nyayi2 kaya gini, jiwa jadi bersemangat, beban terasa ringan, klw dah latihan pramuka pokoke rasa mbuncah dech… SALAM PRAMUKA !!!!!

Keluar dari gereja barengan ma yg lain, rame bgt, semua org nyalamin aku dgn ramah, penuh kekeluargaan, rasanya tulus, hangat, nyaman. Aku tersentuh juga..

Tgl 20 s.d 3 januari kita libur kuliah.. aku sibuk berhari2 mbaca buku2 yg dikasi Ibu Kristin, mbaca injil berhari2 sampai tamat. Banyak hal dalam injil, menyadarkan aku, betapa indahnya Islam…. Ajaran Kitab Perjanjian lama ttg haramnya babi, dll, ttg masuk rumah ibadah harus bersuci, ttg pake kerudung, ttg sunat. Ajaran Isa, bahwa dia dtg bukan tuk hapuskan TAurat, sampai kiamat tak setitik pun TAurat akan berubah, dan siapa yg mengikuti ajaran Isa ini, siapa yg mempertahankan ajaran TAurat, umat Islam.

Mbaca Injil membuat aku sering menangis, makin menyadari betapa benarnya Nabi Muhammad SAW, setiap habis Qiyamul Lail, aku menangis terisak, bersujud, dan berdo’a” YA Allah, matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam, aku tidak tahu, knapa aku gak bisa menghindari Ibu Kristin, tapi aku ingin mati dalam Islam ya Illahi, aku lemah…. Matikan aku dalam Islam.

Klw gak salah tgl 23 Desember 1996
Aku pulang kuliah, dah malem, soale, ke perpus terus ke rmh temen, nyampe rumah capek
Tahu2 di teras dah ada nunggu Ibu Kristin, dia bilang dah nyampe dari jam 4.30 tadi, WEKS!!!! Nungguin aku berjam2, sabar bgt. Sekarang dah jam 7.30 malem.

IK ngajak aku ke Pardede Hall, ada acara pengobatan, cuma pake do’a2, org lumpuh bisa jalan, org buta bisa lihat, sakit tumor, kanker bisa langsung sembuh.

Aku capek, dah berusaha njelasin ke IK, tapi dia terus mbujuk…. Akhirnya aku cuma cuci muka, masih pake baju itam-putih, ikut dia ke Pardede Hall. Dan aku kaget, ampir semua org pake itam putih. Beribu-ribu org hadir di sana. Pardede Hall penuh dgn org2 berpakaian itam putih, TV gede2 di pasang beberapa buah di halaman dan di Hall.

Aku rasa melayang2. Aku duduk di kursi deretan ke 2, di tengah, pas depan panggung utama, di depan kayake kumpulan para petinggi GKII, pendeta, dll.

Acara dimulai… ceramah, nyanyi2, nari2, pokoke meriah bgt…
Akhir acara, semua org sakit dibawa ke depan, org buta, org tuli, org lumpuh, sakit tumor, kanker, bahkan ada seorang Ibu berjilbab, katanya sakit rematik kaki, susah jalan. Aku juga disuruh ke depan,

“ayo Dek… maju….!” Kata IK

“gak ah Buk, aku gak sakit apa2 koq”

“rohani kamu sakit… kamu akan sembuh…. Biarkan Yesus ngetuk pintu hatimu, biarkan dia masuk, terima dia….”

Aku bengong…..tapi tetap bertahan tidak mau maju ke atas panggung
Seorang Pendeta bicara dgn penuh smangat, mari berdo’a!! teriaknya
Kita bentuk kelompok 4-4 saling pegangan, komat-kamit, ada yg merintih, teriak, semua pake bahasa yg gak jelas, kaya kemasukan, tapi semua berdo’a dgn kusyuk.

Aku juga berdo’a dgn kusyu” “tahmid, tahrim, takbir, Ya Allah matikan aku dalam Islam, Ya Allah matikan aku dalam Islam…” mulutku komat kamit, seperti mereka, semakin kuat IK menggenggam tanganku, makin cepat dzikirku”

Ku dengar IK berbisik dekat telingaku” Do’a Dek… Do’a….terima Tuhan Yesus dalam hatimu, biarkan Dia masuk, biarkan Dia masuk…!”

Pendeta dipanggung makin keras, aku gak tahu dia ngomong apa, mungkin doa, masing2 sakit di dekati, yg lumuh diusap kakinya, … kemudian acara Do’a selesai.

Si lumpuh ditanya: “dah bisa jalan” tertatih si lumpuh turun dari kursi roda, berjalan selangkah demi selangkah,

semua org berteriak “HALELUYA!!!”

Si buta ditanya : dah bisa melihat, “aku dah bisa lihat cahaya… dah kelihatan sedikit…!”

Semua teriak “HALELUYA!!”

Yg sakit Tumor di leher, (lehernya tetap bengkak, gak kelihatan mengecil) : “gmn perasaan anda,?” Tanya Pendeta

“saya merasa sehat, saya merasa ringan..”

“HALELUYA..!”

Akhirnya di Ibu berkerudung…

“Gmn perasaan Ibu?” Tanya Pendeta

“rasanya kaki ini ringan, gak terasa sakit lagi..” jawab Ibu

“Ibu menerima Tuhan Yesus?”

“Ya..!” jawab Ibu

“HHAALLEELLUUYYAA..!!!!” Pardede Hall seperti mau meledak, teriakan haleluya nya lebih dasyat dari yg sudah2, malah ada yg sampe menghentak2kan kaki ke lantai

Ntah knp aku menatap Ibu itu sambil bersimbah airmata, terdengar IK berbisik
“Dek, Ibu itu udah 5 kali naik haji lo..”

Temen Ika nyuruh aku ngisi sebuah formulir, nama, alamt, dll, ku isi. Ada pertanyaan, jadwal kosong ku tiap hari apa, jjam berapa, mereka akan dtg ke rumah. Yg jelas tentu utk penginjilan..aku isi aja.

27 Desember 1996, semua brg selesai dipack. Aku ke Binjai nemuin ortu Bu Bijadi, nyerahin kunci rumah ke dia, nyuruh dia ngambil sendiri brg2nya. Sedangkan aku pindah, ke kost baru, deket kampus.
Sejak pindah, aku gak pernah lagi ketemu Ibu Kristin, Alhamdulillah……

Semua ini, pengalaman ini… sangat berharga membuat aku merasa kaya….

Yg jelas hikmah paling paling penting yg kurasakan:
aku sangat mencintai Allah SWT, Islam, dan Rasulullah Muhammad SAW, dan aku siap mati di dalam kecintaan ini.

Tidak ada komentar: